2 Perguruan Silat Bentrok, 1 Kritis, 7 Luka Parah



Jombang, Memo
Kawasan hutan di Jalan Raya Kabuh, Minggu (13/11), mendadak menjadi sebuah arena tawuran antar 2 kelompok. Tawuran melibatkan ratusan pemuda dari 2 kelompok perguruan silat yang berbeda, yakni Kera Sakti (KS) dan Setia Hati (SH). Entah memang sebelumnya selalu berseteru, iring-iringan rombongan 8 truk yang dikendarai perguruan silat KS, tiba-tiba saja dihadang dan diserang ratusan pemuda dari perguruan silat SH. Tak hanya menggunakan senjata tajam, penyerangan tersebut juga menggunakan bom molotov dilemparkan ke arah rombongan.
Perang antar pendekar kedua perguran silat tak terelakkan. Akibatnya, 8 orang anggota perguruan KS bersimbah darah, karena terluka parah, terkena sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, satu orang lagi yang belum diketahui identitasnya (Mr X), kritis.
Korban yang satu ini terluka sangat parah, hingga tak sadarkan diri. Mr X tersebut mengalami sejumlah luka bacok di bagian kepala belakang. Selain itu, bagian pinggang sebelah kiri juga mengalami luka bacok. Seluruh korban langsung dilarikan ke UGD (Unit Gawat Darurat) RSUD Jombang.

Tawuran antar pendekar dari dua perguruan silat tersebut terjadi sekitar pukul 08.00. Awalnya, nampak iring-iringan anggota perguruan silat KS melintasai kawasan hutan Kabuh. Rupanya, iring-iringan rombongan tersebut dalam perjalanan pulang menuju ke Lamongan. “Kami baru mengikuti pengesahan dan kenaikan tingkat di Madiun, pulang ke Lamongan,” ungkap Andik, salah satu pendekar KS yang selamat, saat berada di rumah sakit Jombang.
Tak lama melintas, tanpa diduga iring-iringan tersebut dihadang oleh ratusan massa yang mengenakan seragam perguruan silat SH Terate. Dengan membawa celurit, pedang, dan batu, massa tersebut langsung menyerang iring-iringan rombongan. Bahkan, sempat terlihat juga ada penyerang yang melemparkan bom molotov. Namun beruntung, lemparan itu tidak mengenai sasaran “Kira-kira ada 300 orang, ada yang masih pakai seragam SH Terate menyerang kami,” ujarnya.
Ketika diserang, seluruh iring-iringan truk seketika berhenti. Begitu truk berhenti, massa yang sudah membawa senjata tajam itu langsung beraksi. Mereka langsung menyerang secara membabi buta terhadap rombongan anggota KS. Celurit dan pedang langsung disabetkan ke arah tubuh mereka.
Akibatnya, sejumlah sabetan tepat mendarat di tubuh para anggota KS, hingga mengakibatkan luka parah. Bahkan, seluruh truk yang mengangkut rombongan juga tak luput dari serangan. Kaca-kaca truk pecah akibat terkena lemparan batu.
Beberapa petugas yang melakukan pengawalan rombongan, seketika tak bisa berbuat banyak. Meski telah melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa. Tak lama, puluhan petugas dari kepolisian dengan dibantu anggota Satrad (Satuan Radar) 222 Kabuh Jombang, tiba di lokasi dan berhasil membubarkan serangan tersebut.
Para penyerang langsung semburat kabur masuk ke dalam kawasan hutan. Petugas pun langsung lakukan penyisiran. Namun, tak satu pun pelaku penyerangan tersebut berhasil diringkus. Sedangkan ratusan anggota KS yang selamat langsung dievakuasi ke markas Satuan Radar (Satrad) 222 Kabuh.
Petugas juga segera melarikan enam orang yang terluka parah ke rumah sakit Jombang untuk mendapatkan pertolongan. Kedelapan korban, adalah Deri, warga Karang Pilang, Kupang; Zainul Arifin, warga Kebet ; Masdur, warga Mantub; Salimin, warga Tlogoagung, Kembangbaru, M Amin (17), asal Karangbahu, dan satu orang yang belum diketahui identitasnya (Mrs X), serta Wiliam dan Ibrahim, seluruhnya asal Lamongan.
Polisi pun langsung bersiaga di lokasi, untuk mengantisipasi serangan susulan. Bersamaan itu, ratusan anggota perguruan silat Kera Sakti (KS) asal Lamongan tersebut dievakuasi ke Satradar 222 Kabuh. (arf)

Polisi Janji Tindak Tegas Pelaku Penyerangan
Sementara itu, usai dievakuasi di Satradar 222 Kabuh Jombang, ratusan anggota perguruan silat Kera Sakti (KS) mendapatkan pengawalan ketat dalam perjalanan pulang ke Lamongan. Rombongan ini dikawal sejumlah anggota Polres Jombang. Selain itu, dua pasukan Dalmas (pengendali massa) asal Polres Lamongan, yang dipimpin langsung Kapolres Lamongan AKBP Marsudianto, juga melakukan penjemputan. “Kita lakukan pengawalan hingga ke Lamongan, disana akan dijemput 2 dalmas Polres Lamongan,” jelas AKBP Marjuki, Kapolres Jombang, ketika di lokasi kejadian.
Atas terjadinya penyerangan tersebut, pihak kepolisian akan mengusut tuntas kasus ini sesuai hukum yang berlaku. Selain itu, pimpinan perguruan SH (Setia Hati) Terate Jombang, juga akan diminta keterangan. Pasalnya, sebelum kejadian bentrok tersebut, SH Terate pernah membuat kesepakatan tidak akan membuat ulah. “Kami sudah kantongi identitas para pelaku penyerangan, akan kita tindak tegas sesuai hukum yang berlaku jika benar-benar terbukti,” tegasnya.
Untuk sementara ini, petugas telah mendapatkan barang bukti 2 jenis senjata tajam yang diduga milik kelompok penyerang, serta mengamankan satu orang pemuda asal Modo Lamongan, yang diduga merupakan salah satu anggota kelompok penyerang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (arf)

About Berita Mojokerto

Nama : PRAYOGI WALUYO Profesi : 1.Wartawan - Koran Harian Berita Metro 2. Toekang Jepret ULAR-ULAR: Keberadaan blog ini, sesungguhnya cuma berpijak pada satu tujuan yang sederhana. Saya ingin agar informasi yang terjadi di sekitar saya dapat terdokumentasi dan diketahui masyarakat Indonesia, yang memiliki kebiasaan mengail informasi di dunia maya. Karena itu, saya pun sangat terobsesi untuk mengisi blog ini dengan berbagai jenis informasi. Sebelum dan Sesudahnya, hanyalah terimakasih yang bisa saya sampaikan

Posted on 15 November 2011, in DESA & KECAMATAN, SENI & BUDAYA, Sex & Kriminal. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar